Indonesia menempati posisi kelima di dunia untuk masalah stunting (Foto: Ilustrasi/The Asian Parents)
Jakarta, Jurnas.com - Setiap orang tua wajib mewaspadai empat masalah gizi, yang ditengarai sebagai penyebab stunting. Empat masalah gizi itu ialah weight faltering, underwight, gizi kurang, dan gizi butuk.
Dirjen Kesehatan Masyarakat, Maria Endang Sumiwi mengatakan, apabila empat masalah gizi itu teratasi, maka penurunan prevalensi stunting akan terjadi.
"Kalau mau menurunkan stunting maka harus menurunkan masalah gizi sebelumnya yaitu weight faltering, underweight, gizi kurang, dan gizi buruk. Kalau kasus keempat masalah gizi tersebut tidak turun, maka stunting akan susah turunnya," kata Endang di Jakarta pada Jumat (27/1) lalu.
Ini Tujuan Pemerintah Bentuk Badan Gizi Nasional
Pencegahan stunting yang lebih tepat harus dimulai dari hulu yaitu sejak masa kehamilan sampai anak umur dua tahun atau 1000 hari pertama kehidupan.
Pada periode setelah lahir yang harus diutamakan adalah pemantauan pertumbuhan yang dilakukan setiap bulan secara rutin. Dengan demikian dapat diketahui sejak dini apabila anak mengalami gangguan pertumbuhan.
Dikatakan Endang, gangguan pertumbuhan dimulai dengan terjadinya weight faltering atau berat badan tidak naik sesuai standar.
"Anak-anak yang weight faltering apabila dibiarkan maka bisa menjadi underweight dan berlanjut menjadi wasting. Ketiga kondisi tersebut bila terjadi berkepanjangan maka akan menjadi stunting," terang dia.
Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022 menunjukkan bahwa terjadi penurunan angka stunting sebesar 2,8 persen dibandingkan dengan 2021.
Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK), Syarifah Liza Munira menerangkan, untuk dapat mencapai target 14 persen pada 2024 diperlukan penurunan secara rata rata 3,8 persen per tahun.
KEYWORD :Stunting Gizi Kementerian Kesehatan